BSY6Tpd7TfW7TfOpGpY6TpMiTA==

Warga Desa Asam Jawa di Labuhanbatu Selatan di Resahkan Akibat Asap dan Bau Busuk dari 3 Pabrik Kelapa Sawit

GaspoLNews.com // Labusel, Sumut - Kepulan asap dari pabrik kelapa sawit PKS PT.Milano Sei Pinang, PKS PT Herfinta dan PKS PT. Tujuh Serangkai yang berada di Desa Asam Jawa Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhabatu Selatan Sumatera Utara diduga menganggu pernafasan warga.

Pasalnya, Warga yang berdomisili disekitar wilayah pabrik terutama Dusun Aekbatu Selatan dan Aekbatu Timur Desa Asam Jawa merasa tidak nyaman karena adanya dugaan pencemaran udara yang kerap menimbulkan bau tidak sedap dari pabrik.

Abner Hasan (62) salah satu warga Aekbatu Selatan Desa Asam Jawa mengatakan merasa terganggu dengan asap dan bau busuk tak sedap menyerang perumahan warga. 

"Asap hitam yang dikeluarkan cerobong yang dihasilkan dari aktivitas pabrik kelapa sawit itu sangat menggangu," ujarnya Selasa (13/8/2024).

Abner Hasan khawatir dengan menghirup udara yang tercemar akan menjadi petaka.

Kesehatan warga sepertinya biasa biasa saja, namun sebenarnya kesehatan kami sudah terancam dan sudah tidak sehat lagi. Setiap hari asap cerobong yang dimuntahkan PT.Milano  kami hirup," ungkapnya.

Sementara Asril (47) Warga Dusun Aekbatu Timur mengatakan, asap dan debu yang dikeluarkan pabrik kelapa sawit itu berwarna hitam disertai debu yang beterbangan ke halaman atau teras rumah warga sekitar pabrik.

"Ditempat kami paling parah, tiga PKS mengepung kami memuntahkan polusi asap, PKS PT.Milano, PKS Herfinta dan PKS Tujuh Serangkai yang baru beroperasi itu memperburuk keadaan dan sudah pernah kami sampaikan ke pihak perusahaan tetapi tidak ada tanggapan," kata Asril

Dia berharap agar Pemkab Labuhanbatu Selatan mendengar  keluhan masyarakat. Sebab jika tidak diperhatikan pemerintah maka akan menyebabkan gangguan kesehatan.

Asril juga mengatakan pemilik pabrik tidak punya kepedulian terhadap warga sekitar. Mereka hanya menyumbang asap dan bau busuk tanpa pernah memberi bantuan terhadap  masyarakat,"kata Asril seraya menyebutkan tak lama lagi dirinya dan warga akan mengajukan kompensasi sebagai tuntutan.

Manajer PKS. PT Tujuh Serangkai, Nova Hutauruk, ketika hendak konfirmasi, Rabu (14/8) tidak bersedia ditemui dengan alasan masih ada urusan yang lebih penting.

Jawaban manajer Nova tersebut diketahui dari scurity yang bertindak sebagai penerima tamu.

Sedangkan manajer PKS. PT.Milano Sei Pinang, Guruh Andrean Saputra juga sedang sibuk.

Menurut Scurity Perusahaan yang berjaga di Pos penjagaan mengatakan manajer sedang mengurusi pabrik.

Terkait adanya dugaan pencemaran polusi udara oleh ketiga pabrik kelapa sawit tersebut, Anggota  DPRD Kabupaten Labuhabatu Selatan, Bayanuddin Dalimunthe ST, meminta agar Dinas Lingkungan Hidup  (DLH) Labuhanbatu Selatan untuk turun langsung ke lokasi PKS melakukan pengecekkan terhadap keluhan masyarakat tersebut.

“Saya minta DLH turun langsung ke lapangan untuk menindaklanjuti terkait adanya dugaan pencemaran polusi udara dari pabrik sawit di Desa Asam Jawa awa Itu,” katanya, saat dihubungi lewat telepon, Rabu (14/8).

Dikatakannya, terkait pencemaran polusi udara tersebut dirinya banyak menerima laporan dari warga masyarakat, selain polusi udara juga limbah pabrik sawit  diduga telah mencemari udara sehingga tidak sedikit masyarakat yang ada di sekitar pabrik merasa terganggu.

Oleh karena itu untuk menindaklanjuti keluhan dari masyarakat tersebut diharapkan permasalahan ini segera ditangani pemerintah daerah khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Labuhabatu Selatan yang dalam hal ini sebagai dinas teknis.

“DLH harus turun kelapangan, cek langsung dan buat kajian-kajiannya, apabila memang terbukti pencemaran udara tersebut akibat polusi udara atau karena limbah dari pabrik sawit itu, ambil tindakan tegas sesuai dengan mekanismenya,”(Red-Tim)

Reporter//

tintarilissemata

Komentar0

Type above and press Enter to search.