GASPOLNEWS // Kandis_Siak -- Sekumpulan warga Kecamatan Kandis pada Selasa, (27/05/25), menyambangi Gedung Kecamatan Kandis untuk menyampaikan keluh kesahnya. Dimana warga Kecamatan Kandis mengeluhkan atas kebijakan sepihak oleh PT Ivomas Tunggal, ( PT IMT), yang melarang warga untuk menggunakan akses jalan perusahaan disaat warga yang juga pelaku usaha sawit melintasi.
"Saya punya lahan di Kelompok Tani Kampung Jambai Makmur dan sebagai warga Kampung Belutu tentu saya akan membawa TBS (Tandan Buah Segar, red), untuk dibawa ke Belutu namun belakangan ini tepatnya sudah dua bulan ada pelarangan dari Sinarmas atau PT IMT untuk menggunakan akses jalan milik mereka. Menyiasatinya terpaksa kami harus putar haluan dan mengambil jalan alternatif yang kalau dihitung-hitung sangat memberatkan biaya operasional," ungkap Edward Benget Aritonang, Warga Kampung Belutu.
Warga juga sudah berusaha melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan dalam hal ini Manajer namun tiada jawaban yang cukup memuaskan, bahkan Pak Penghulu Kampung juga sudah melakukan koordinasi namun juga hasilnya tidak didapatkan.
"Kalau dari dalam, Kampung Belutu, Kampung Gondang dan Kampung Pencing mau dibawa keluar tidak ada masalah tapi kalau dari luar mau masuk ke dalam ini yang dipersulit oleh Perusahaan. Kemarin saat koordinasi dengan Manajer disampaikan alasan mereka dikarenakan adanya para supir dalam pengurusan ijin melintas atau surat Pass menyampaikan akan bongkar di PKS milik PT IMT namun ternyata tidak," ucap Kades Da'mi, Kades Kampung Belutu.
Kehadiran warga yang kemudian disambut oleh Camat Kandis, pada kesempatan itu kemudian melakukan mediasi dengan pihak PT IMT dan didapatkan jawaban yang terkesan membuang badan dengan kilah tidak memiliki kemampuan untuk memberikan keputusan mengingat hal yang telah diberlakukan adalah keputusan pimpinan perusahaan,
"Kami hanya pelaksana kebijakan pimpinan. Secara aturan perusahaan memang tidak bisa melewati, selama ini laporan adalah warga yang miliki lahan sepadan dengan PT IMT dan tidak miliki akses jalan lain namun kenyataan dilapangan tidak demikian kemudian ada Pertimbangan di setiap akses jalan perusahaan kan ada jembatan yang terbatas akan kekuatan menampung tonase angkutan yang lewat," tutur Sinuadji, Manager PT IMT Ujung Tanjung Estate.
Jawaban lain yang menguatkan adanya upaya intimidasi dengan kesan bahwa PT IMT ingin menunjukkan arogansinnya terungkap saat Edi selaku senior manager libo estate menyampaikan pernyataannya,
"kita kan sudah berbuat baik untuk masyarakat buktinya kita sudah membangun dua PKS yang siap menerima buah masyarakat tapi balasannya malah pelaku usaha bertopengkan warga hanya melintasi areal wilayah kami dan memilih memasukkan buah ke PKS lain," ucapnya saat pertemuan di ruangan Camat Kandis, Said Irwan SE M.IP.
Hingga artikel ini dikirim ke meja redaksi, belum ada kesepakatan yang berhasil diambil disamping pihak perusahaan melalui manager selalu beralasan tidak miliki kemampuan untuk mengambil kebijakan. (MO/GN/KBR/DRW/SIAK)
(Ndi).
Komentar0