GASPOLNEWS // Pekanbaru -- Calon Ketua Umum (Caketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sekaligus Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat I, KNPI Provinsi Riau kembali memberikan Apresiasi yang tinggi terhadap Capaian First Resources Limited (FRL) Group, karena Konsisten menjadi salah satu Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang Terdaftar di Bursa Singapura (SGX-ST) dan informasinya juga telah siap menggelar Mandatory Tender Offer (MTO) atas 6,19% Saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).
Calon Ketua Umum KNPI Pusat itu menjelaskan, bahwa First Resources Limited telah berhasil Mengambil Alih 91,17% Saham ANJT dari 4 (Empat) Pemegang Saham Terbesarnya pada tanggal 6 Mei 2025 yang lalu.
"Berdasarkan Hasil Keterbukaan informasi Publik (KIP) pada hari Senin (25/8/2025), ANJT kini segera Melaksanakan Tender Offer Wajib (MTO) atas nilai 207,65 Juta Saham dengan harga sebesar Rp.1.813 per Lembar" tutur Larshen Yunus, dengan nada optimis.
Ketua DPD KNPI Provinsi Riau 2 Periode itu kembali mengatakan, bahwa dengan demikian! FRL selaku Pengendali Baru Perseroan, akan menghabiskan sebanyak-banyaknya Rp.376,5 miliar dalam Aksi Korporasi tersebut.
Aktivis Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perkebunan itu juga menjelaskan, soal MTO yang akan rampung, FRL akan memiliki 100% dari Saham ANJT, tentunya dengan porsi kepemilikan langsung sebesar 97,4%, sedangkan sisa 2,64% dimiliki oleh PT Ciliandra Perkasa (CP), Anak Usaha FRL Group tersebut.
"Prinsipnya, dengan kata lain! Saham Publik akan sepenuhnya diserap oleh FRL selaku Pengendali Baru ANJT. Saham Free Float akan menjadi 0% dan Pemegang Sahampun akan hanya tersisa dua: FRL dan CP itu Lho" ujar Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya menunjukkan berkas administrasi yang telah ada.
Terakhir, Caketum DPP KNPI inipun mengulas kembali soal ANJT yang tidak lagi memenuhi persyaratan untuk tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tetapi Ketua Larshen Yunus kembali menambahkan, bahwa FRL infonya tidak lagi berencana menghapus pencatatan saham dari bursa atau Voluntary Delisting dan tidak akan Go Private.
“Perseroan diberikan waktu paling lambat 2 (dua) tahun untuk dapat memenuhi Persyaratan guna selalu Tercatat sesuai dengan batas waktu kewajiban pengalihan kembali Saham sebagaimana dimaksud dalam POJK No.9/2018,” pungkas Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, mengulangi bahasa dari Manajemen ANJT dalam keterangan resminya.
FRL sendiri didirikan dan dikelola oleh Keluarga Besar Fangiono dan CEO-nya kini adalah Ciliandra Fangiono itu sendiri.
"Beliau itu juga mantan Kader KNPI, Ciliandra Fangiono adalah Generasi Kedua Penerus FRL setelah sebelumnya didirikan oleh Ayahnya sendiri atas nama Martias Fangiono, sekira pada tahun 1992.
"Bahwa Manajemen ANJT pun menyebutkan soal Penerimaan Manfaat Akhir (Ultimate Beneficial Owner) dari FRL.
"Kalau tak salah Jajaran Penerima uang adalah Wirastuty Fangiono,Wirasneny Fangiono, Myra Ting An, Ciliandra Fangiono, Fang Zhixiang, Ciliandrew Fangiono dan para anaknya serta juga para keturunannya.
Dalam keterangan resminya, PT FRL akan menggelar Tender Wajib atas saham ANJT selama satu bulan serta terkait hal itu sudah dimulai pada Selasa (26/8/202), dan berakhir pada 24 September 2025.
"ANJT akhirnya juga telah menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai Perusahaan Efek untuk menangani aksi tender wajib seperti itu.
Sebagai informasi, bahwa harga MTO yang telah d—Rp1.813 per Lembar—lebih tinggi sekitar 2,7% dari harga penutupan saham ANJT pekan lalu (22/5/2021) di Level Rp1.765 per lembar.
Manajemen menyebutkan bahwa harga tersebut sama dengan harga pembelian saham saat Proses Akuisisi ANJT oleh FRL pada 6 Mei 2025 lalu.
Hingga pukul 12.00 WIB malam ini juga, Senin (25/8/2025), Saham ANJT terpantau naik 1.13% ke level Rp1.785. Harganya melesat naik sejak bulan Maret lalu, dan meroket 149,7% sejak awal tahun. (ZH/LY-KNPI RIAU)
Komentar0