BSY6Tpd7TfW7TfOpGpY6TpMiTA==

Ketua KNPI Riau Dukung Bupati Siak Usir PT SSL, Larshen Yunus: "Pimpinan Perusahaan itu Benar-Benar Arogan dan Tak Beradab!"


GASPOLNEWS // Pekanbaru -- Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau turut mengikuti perkembangan dan kelanjutan terkait Konflik yang terjadi antara Masyarakat Kampung (Desa) Tumang di Kabupaten Siak dengan PT Seraya Sumber Lestari (SSL).

Bertempat di Kantor Sekretariat dan Tata Usaha DPD I KNPI Provinsi Riau, di Jalan Thamrin, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, hari ini Selasa (26/8/2025) Ketua Larshen Yunus bersama-sama dengan para Relawan Garis Keras, Gabungan Rakyat Prabowo Gibran (DPP GARAPAN) turut berkomentar soal Pertemuan antara Bupati Siak dengan Petinggi sekaligus Pemilik Saham dari PT SSL.

Informasinya, pertemuan antara Bupati Siak, Dr Afni Z M.Si dengan Petinggi sekaligus Pemilik Saham Utama PT SSL, Paulina yang didampingi oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Riau, Muller Tampubolon SE MM justru semakin mempertajam hubungan antar keduabelah pihak.

Bahkan dari penjelasan yang disampaikan Ketua Tim Fasilitasi Penyelesaian Konflik terhadap Hak Hutan dan Hak Atas Tanah di Daerah Kabupaten Siak, Anton Hidayat SH bahwa ternyata dengan Pertemuan singkat disalah satu tempat yang ada di Kota Pekanbaru itu semakin Memperkeruh Suasana. Bupati Siak murka dan merasa terhina akibat dari sikap angkuh, arogan dan tidak beradabnya Petinggi sekaligus Pemilik Saham PT SSL yang diketahui bernama Paulina tersebut.


Mengulas Kembali Pertemuan Bupati Siak dengan Petinggi PT SSL di Kota Pekanbaru: Ketua KNPI Riau Sentil Telinga Paulina, Sosok Perempuan Arogan yang Tak Beradab.


Dimintai Komentarnya, Pimpinan INDUK Organisasi Kepemudaan terbesar dan tertua di Republik ini katakan, bahwa pihaknya sangat menyesali pertemuan seperti itu, apalagi kalau memang benar sosok Perempuan yang bernama Paulina tersebut justru bersikap angkuh, arogan dan tidak beradab dihadapan Bupati Siak, Dr Afni Z M.Si.

Menurut Ketua DPD KNPI Provinsi Riau, Lobi-Lobi dan Pertemuan seperti itu hendaknya dilakukan di Kantor Bupati saja, sosok Ketua APHI Riau Muller Tampubolon juga dianggap telah berusaha membuka ruang terlarang seperti itu. Bukannya menghadirkan Solusi dan Jalan Keluar, justru dengan pertemuan seperti itu membuat suasana semakin panas, sampai akhirnya muncul Stigma, bahwa Paulina adalah Contoh Pelaku Usaha yang sangat angkuh, arogan dan tidak beradab. 

"Kalau memang benar peristiwa itu terjadi dan ternyata posisi Bupati Siak saat itu dibuat jadi Terhina dan dipermalukan, maka kami benar-benar Mengutuk Keras sikap yang ditunjukkan oleh sosok perempuan yang bernama Paulina. Sikapnya justru terang-terangan ingin berperang dihadapan Rakyat Kabupaten Siak dan Provinsi Riau secara umum. Paulina adalah contoh Pengusaha yang bermental Cukong Murahan. Sikapnya yang begitu sok dan sombong justru memastikan Kedaulatan Rakyat yang saat ini dipegang Bupati Afni untuk segera bertindak, agar secepatnya Izin Operasional Perusahaan tersebut segera di Cabut Kementerian terkait. Negara Jangan mau kalah dan tertipu dengan Oknum Pengusaha seperti ini. Dihadapan seorang Kepala Daerah saja beliau terbukti tidak sopan dan bersikap Angkuh, apalagi kalau dihadapan Rakyat, pastilah dia tidak menganggapnya. Coba bayangkan Nasib para Pekerja di Perusahaan itu, apa hak-hak mereka terpenuhi? atau justru menimbulkan Kejahatan HAM yang lebih dahsyat lagi?" tanya Ketua KNPI Provinsi Riau, Larshen Yunus.

Aktivis Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perkebunan itu mengulas kembali sikap yang ditunjukkan sosok yang bernama Paulina dihadapan Bupati Siak. PT SSL yang dikenal dari dulu sampai saat ini menjadi Supplier Kayu bagi PT RAPP ternyata tidak banyak memberikan kontribusinya bagi Masyarakat setempat, yakni diseluruh Kampung atau Desa Tumang, Kabupaten Siak. Ketua Larshen Yunus tegaskan berkali-kali, bahwa peristiwa yang sangat Memalukan sekaligus menyedihkan seperti itu juga disebabkan oleh ulah sok dari Muller Tampubolon, yang selama ini sepak terjangnya dikenal santun, tetapi justru menghanyutkan.

"Kami ikut mendorong Kementerian terkait, yakni Kemenhut RI melalui Pemkab Siak untuk segera Mencabut Izin Operasional Perusahaan yang bernama PT SSL, dengan demikian maka Konflik yang bertahun-tahun itu, ada sekitar 20 tahun lamanya akan berakhir. Segera tutup aktivitas mereka, lalu Usir manusia angkuh, arogan dan tidak beradab yang bernama Paulina itu. Kami juga berencana untuk menelusuri rekam jejak usaha dan Biodata Lengkap dari manusia yang bernama Paulina itu, satu paket kami rencanakan untuk dibuat Laporan Resmi Pengaduan Masyarakat ke meja Aparat Penegak Hukum (APH), gara-gara mereka Ekosistem dan Tata Kelola Hutan di Riau semakin Hancur, begitu banyak Eksploitasi terjadi, Kekayaan Ekologis tidak menjadi tujuan utama mereka, yang ada hanya Mengeruk dan Menghabisi sumber-sumber Kekayaan di Wilayah Provinsi Riau ini, pokoknya kalau mengingat nama mereka lagi, Paulina dan Muller Tampubolon cukup mengucap Wallahuallam Bissawab" akhir Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya menutup pernyataan persnya bersama para Relawan Garis Keras Prabowo Gibran (DPP GARAPAN). (LY-KNPI RIAU) 

Komentar0

Type above and press Enter to search.