GASPOLNEWS // Pekanbaru, Riau -Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Sungguh Suara Sejati(DPP G3S) Apresiasi Penangkapan Terduga Pelaku Perambah Hutan Negara yang ada di desa Sei Sarik Kecamatan Kampar Kiri kabupaten Kampar,Senin(17/02/2025).
Sebelumnya,ada pemberitaan di media dengan judul "Lapor Pak Kapolda Diduga Terjadi Jual Beli Lahan Hutan Negara Didesa Sungai Sarik Kampar".Naiknya pemberitaan tersebut berdasarkan informasi yang diterima oleh DPP G3S dari masyarakat sekitar yang resah dengan ulah oknum Mafia Perambah Hutan.
"Hari ini kita menerima informasi dari masyarakat bahwa telah terjadi penangkapan oknum Perambahan hutan inisial "J" ,yang Diduga merupakan salah satu otak pelaku yang terlibat di lokasi tersebut",ucap Rinto.
Saat ini,lanjut rinto bahwasanya terduga pelaku berdasarkan informasi yang kita terima dari masyarakat sekitar telah dititipkan di Polsek Kampar Kiri oleh pihak polda Riau untuk dilakukan pemeriksaan dan penelusuran lebih lanjut.
"Sekali lagi Saya mengapresiasi Gerakan Cepat(Gercep)yang dilakukan oleh pihak Polisi Daerah(Polda) Riau atas laporan dari masyarakat melalui pemberitaan yang terbit beberapa hari yang lalu",katanya.
Lebih lanjut Rinto menyampaikan bahwa Oknum pelaku yang Diduga ikut bermain disana bukan hanya yang sudah diamankan saat ini bersama alat beratnya tapi masih ada pihak lain yang diduga melibatkan oknum masyarakat dan Ninik Mamak.
"Ijin Pak Kapolda,berdasarkan informasi yang kita terima dari tokoh masyarakat sekitar bahwa lebih dari satu orang oknum pelaku yang bermain disana.Maka dari itu kita meminta dengan tegas agar semua yang Diduga terlibat ditangkap",pintanya.
Adapun nama oknum pelaku serta pemilik alat berat yang Diduga ikut bermain berdasarkan informasi yang kita peroleh dari masyarakat yaitu inisial E dan B,inisial G oknum wartawan disalah satu media tersohor di Riau,inisial R yang diduga termasuk penjual kawasan,inisial Rbt dari Payakumbuh yang juga Diduga membuka lahan dilokasi tersebut dan Ninik Mamak inisial DL yang Diduga merupakan penghibah lahan kawasan hutan.
(TIM/RED)
Komentar0